Analisis break-even
merupakan salah satu teknik analisis ekonomi yang berguna dalam menghubungkan
biaya variabel total (Total Variable Cost = TVC) dan biaya tetap total (Total
Fixed Cost = TFC) terhadap output produksi atau ukuran-ukuran lain dalam
aktivitas industri. Beberapa contoh penerapan analisis break-even dalam industri, akan dikemukakan berikut ini.
Contoh
penerapan (1) :
Jika
manajer dihadapkan pada pilihan untuk membeli atau membuat sendiri komponen
digunakan dalam proses pembuatan produk manufaktur. Jika pilihan membeli yang
diambil, perusahaan dapat membeli komponen itu dengan harga Rp. 8.000 per unit.
Sebaliknya apabila pilihan membuat sendiri yang diambil, diperkirakan
perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap sekitar Rp. 12.000.000 per tahun,
serta biaya variabel sebesar Rp. 4.000 per unit komponen yang dibuat itu. Jika
kebutuhan perusahaan atas komponen itu sebanyak 4.000 unit per tahun,
alternatif pilihan apa yang terbaik?
Kasus
di atas dapat diselesaikan menggunakan analisis break-even.
Berdasarkan
informasi di atas, kita dapat merumuskan model fungsi biaya total untuk
alternatif membuat sendiri (TCM) per tahun dengan mengikuti
persamaan linear berikut:
TCM
= 12.000.000 + 4.000 K
Di
mana : TCM adalah biaya total per tahun untuk alternatif membuat
komponen, sedangkan K adalah komponen yang dibuat.
Model
fungsi biaya total untuk alternatif membeli (TCB) per tahun mengikuti persamaan
linear berikut:
TCB
= 8.000 K
Di
mana: TCB adalah biaya total per tahun untuk alternatif membeli
komponen, sedangkan K adalah unit komponen yang dibeli.
Titik
break-even tercapai apabila TCM
= TCB, sehingga:
12.000.000
+ 4.000 K = 8.000 K
4.000 K = 12.000.000 ¾¾>>> = 3.000
Tampak
dari analisis break-even bahwa
apabila K = 3.000, kedua alternatif pilihan membuat sendiri atau membeli
komponen akan mengeluarkan biaya total per tahun yang sama, yaitu sebesar:
TCM =
12.000.000 + 4.000 K = 12.000.000 + 4.000(3.000)
= Rp. 24.000.000
TCB = 8.000
K = 8.000(3.000) = Rp. 24.000.000
Tampak bahwa alternatif membuat sendiri komponen akan lebih
murah apabila kebutuhan industri telah lebih besar daripada titik break-even (3.000 unit per tahun);
sebaliknya apabila kebutuhan industri lebih kecil daripada titik break-even (3.000 unit per tahun),
alternatif membeli komponen itu dari pemasok akan lebih murah.
Karena kebutuhan industri adalah
sebesar 4.000 unit per tahun, alternatif membuat sendiri komponen itulah yang
dipilih, karena memberikan biaya total per tahun yang lebih murah. Perhitungan
biaya total per tahun dari kedua alternatif membuat sendiri atau pembeli
komponen, pada tingkat kebutuhan 4.000 unit per tahun, adalah sebagai berikut:
TCM =
12.000.000 + 4.000 K = 12.000.000 + 4.000(4.000)
= Rp. 28.000.000
TCM = 8.000
K = 8.000(4.000) = Rp. 32.000.000
Tampak
bahwa alternatif membuat sendiri komponen hanya mengeluarkan biaya total per
tahun sebesar Rp. 28 juta, sedangkan alternatif membeli komponen dari pemasok
luar akan mengeluarkan biaya total per tahun yang lebih tinggi yaitu sebesar
Rp. 32 juta. Dengan demikian manajer harus memutuskan untuk membuat sendiri
komponen itu, karena layak berdasarkan pertimbangan ekonomi.
No comments:
Post a Comment